Sabtu, 09 Maret 2013

TEMAN BERGAUL YANG SALEH


TEMAN BERGAUL YANG SHALEH

Sudahkah Kita Menjadi Teman Bergaul Yang Saleh?
ukhuwah islamiyah adalah buah akhlakul karimah sebagaimana akhlakul karimah adalah buah dari keimanan atau Tauhid. Hidup manusia tidak akan pernah lepas dari Tauhid bahkan tujuan penciptaan manusia adalah merealisasikan Tauhid.  Persahabatan yang langgeng dan harmonis adalah yang dibangun di atas Tauhid dan direalisaikan dengan akhlakul karimah. Persatuan dan kesatuan umat Islam hanya akan tercapai dengan ikatan yang kuat yakni aqidah Islamiyyah yang membuahkan akhlakul karimah. Adapun persatuan umat yang tidak didasari Tauhid maka hal itu lebih lemah dari sarang laba-laba walaupun manusia menghiasinya dengan kata-kata manis namun hakekatnya sebuah kamuflase.

Persahabatan sejati digambarkan oleh seorang penyair dengan kata-kata:
صَدِ يقُكَ مَنْ صَدَقَكَ لاَ  مَنْ صَدَّ قَكَ
Artinya: Teman sejati (shodiq) adalah yang jujur kepadamu dan bukan teman yang selalu membenarkanmu”
Sebagian lagi mengatakan:
صديقي من صادقني لا من صدقني وعليك بمن ينظر الإفلاس والإبلاس وإياك من يقول لا باس لا باس.
ArTinya: Teman baikku adalah orang yang jujur kepadaku, bukan orang yang suka membenarkanku. Bertemanlah dengan orang yang mengingatkan akan kerugian-kerugian. Dan hati-hatilah terhadap orang yang suka mengatakan: Tidak mengapa… Tidak mengapa…
 Teman bergaul yang menutup mata dari kesalahanmu bukanlah teman sejati sebagaimana teman bergaul yang kasar menegurmu ketika melihat engkau keliru bukanlah teman sejati.
Sahabat yang Saleh dan Cara Memilihnya
Sahabat yang saleh akan merasakan apa yang engkau rasakan memperhatikan keadaanmu dan urusanmu, bergembira jika engkau merasa gembira, bersedih jika engkau bersedih. Dia mencintai kebaikan bagi saudaranya sebagaimana dia mencintai kebaikan itu untuk dirinya sendiri dan membenci keburukan menimpa dirinya sendiri, dia juga tulus kepadamu baik ketika engkau ada maupun tidak ada.
 وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوا عَلَى اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ... الأية * سورة المائدة ٢
Artinya: saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketaqwaan dan jangan saling menolong dalam dosa dan permusuhan....QS. Al-maidah 2
Dia akan menyuruhmu untuk berbuat baik dan akan mencegahmu dari perbuatan yang buruk, dia akan memperdengarkan kepadamu ilmu yang bermanfaat, ucapan yang benar dan hikmah yang tinggi. Dia juga akan mengajakmu untuk beramal shaleh yang berfaidah mengingatkanmu akan ni’mat-ni’mat Allah agar engkau mensyukurinya. Dia akan memberitahukan kepadamu tentang keburukan-keburukanmu agar engkau menjauhinya.

Sahabat yang baik adalah yang memberikan cintanya kepadamu, memaafkan kekeliruanmu dan kesalahanmu, menutupi rahasiamu. Dan jika engkau hendak berbuat baik, ia mendorongmu dan memberi motivasi serta memberikan kabar gembira kepadamu dengan kesudahan orang-orang bertaqwa dan pahala orang yang berbuat baik.
وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ r اُنْصُرْ اَخَاكَ ظَالِمًا اَوْ مَظْلُوْمًا فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُوْلَ اللهِ اَنْصُرُهُ اِذَا كَانَ مَظْلُوْمًا اَفَرَاَيْتَ اِذَا كَانَ ظَالِمًا كَيْفَ اَنْصُرُهُ ؟ قَالَ تَحْجِزُهُ اَوْ تَمْنَعُهُ مِنَ الظُّلْمِ فَاِنَّ ذلِكَ نَصْرُهُ *           ] رواه البخارى كتاب الاكره [
Artinya: Tolonglah saudaramu/temanmu yang menganiaya dan juga yang dianiaya. Seorang laki-laki bertanya wahai Rosululloh saya akan menolong pada saudaraku ketika dianiaya, lalu bagaimana pendapatmu ketika saudara saya menganiaya, bagaimana menolongnya? Rosululloh SAW bersabda; engkau mncegahnya berbuat penganiayaan, demikian itu adalah menolongnya.
Ia juga akan ikut melakukan perbuatan baik itu bersamamu dan akan beusaha membantumu. Jika engkau mengatakan sesuatu yang buruk atau mengerjakan suatu kejahatan ia akan mencegah dan melarangmu serta akan menghalangi maksudmu. Sahabat yang saleh tidak akan merasa bosan di dekatmu dan tidak akan melupakanmu bila jauh darimu. Jika engkau mendapatkan kebaikan ia akan mengucapkan selamat kepadamu, dan jika engkau terkena musibah ia akan menghiburmu. Dia akan membuatmu senang hati jika engkau memperhatikan pembicaraannya dan membuat engkau suka dengan apa-apa yang dilakukannya.
          Demikian juga orang yang membantu suatu kejahatan walaupun dengan sepatah kata maka dia berstatus sama seperti pelakunya. Dan semua perkataan yang dilarang maka dia tergolong ucapan yang tidak bermanfaat. Dan Allah memuji orang yang meninggalkannya, sebagaimana firmanNya dalam Al Qashas:55

وَإِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ
Artinya:Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya”
          Terkadang teman yang jelek itu begitu kuat sehingga engkau tidak kuat melawannya dan tidak pula sanggup mengingkari perbuatannya. Maka yang terbaik bagimu adalah menjauh darinya sehingga engkau tidak terjatuh dalam dua kemaksiatan sekaligus yakni mendiamkan kebatilan dan sepakat dengan pelakunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar