TEMAN BERGAUL YANG SHALEH
Sudahkah Kita Menjadi Teman Bergaul Yang Saleh?
ukhuwah islamiyah adalah buah akhlakul karimah sebagaimana
akhlakul karimah adalah buah dari keimanan atau Tauhid. Hidup manusia tidak
akan pernah lepas dari Tauhid bahkan tujuan penciptaan manusia adalah
merealisasikan Tauhid. Persahabatan yang
langgeng dan harmonis adalah yang dibangun di atas Tauhid dan direalisaikan
dengan akhlakul karimah. Persatuan dan kesatuan umat Islam hanya akan tercapai
dengan ikatan yang kuat yakni aqidah Islamiyyah yang membuahkan akhlakul
karimah. Adapun persatuan umat yang tidak didasari Tauhid maka hal itu lebih
lemah dari sarang laba-laba walaupun manusia menghiasinya dengan kata-kata
manis namun hakekatnya sebuah kamuflase.
Persahabatan sejati digambarkan oleh seorang penyair dengan
kata-kata:
صَدِ
يقُكَ مَنْ صَدَقَكَ لاَ مَنْ صَدَّ قَكَ
Artinya: “Teman sejati (shodiq)
adalah yang jujur kepadamu dan bukan teman yang selalu membenarkanmu”
Sebagian lagi mengatakan:
صديقي
من صادقني لا من صدقني وعليك بمن ينظر الإفلاس والإبلاس وإياك من يقول لا باس لا باس.
ArTinya: Teman baikku adalah orang yang jujur kepadaku,
bukan orang yang suka membenarkanku. Bertemanlah dengan orang yang mengingatkan
akan kerugian-kerugian. Dan hati-hatilah terhadap orang yang suka mengatakan:
Tidak mengapa… Tidak mengapa…
Teman bergaul yang menutup
mata dari kesalahanmu bukanlah teman sejati sebagaimana teman bergaul yang
kasar menegurmu ketika melihat engkau keliru bukanlah teman sejati.
Sahabat yang Saleh dan Cara Memilihnya
Sahabat yang saleh akan merasakan apa yang engkau rasakan
memperhatikan keadaanmu dan urusanmu, bergembira jika engkau merasa gembira,
bersedih jika engkau bersedih. Dia mencintai kebaikan bagi saudaranya
sebagaimana dia mencintai kebaikan itu untuk dirinya sendiri dan membenci
keburukan menimpa dirinya sendiri, dia juga tulus kepadamu baik ketika engkau
ada maupun tidak ada.
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى
وَلاَ تَعَاوَنُوا عَلَى اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ
اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ... الأية * سورة المائدة ٢
Artinya: saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan
ketaqwaan dan jangan saling menolong dalam dosa dan permusuhan....QS. Al-maidah
2
Dia akan menyuruhmu untuk berbuat baik dan akan mencegahmu
dari perbuatan yang buruk, dia akan memperdengarkan kepadamu ilmu yang
bermanfaat, ucapan yang benar dan hikmah yang tinggi. Dia juga akan mengajakmu
untuk beramal shaleh yang berfaidah mengingatkanmu akan ni’mat-ni’mat Allah
agar engkau mensyukurinya. Dia akan memberitahukan kepadamu tentang
keburukan-keburukanmu agar engkau menjauhinya.
Sahabat yang baik adalah yang memberikan cintanya kepadamu,
memaafkan kekeliruanmu dan kesalahanmu, menutupi rahasiamu. Dan jika engkau
hendak berbuat baik, ia mendorongmu dan memberi motivasi serta memberikan kabar
gembira kepadamu dengan kesudahan orang-orang bertaqwa dan pahala orang yang
berbuat baik.
وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ r اُنْصُرْ اَخَاكَ ظَالِمًا اَوْ مَظْلُوْمًا فَقَالَ رَجُلٌ يَا
رَسُوْلَ اللهِ اَنْصُرُهُ اِذَا كَانَ مَظْلُوْمًا اَفَرَاَيْتَ اِذَا كَانَ
ظَالِمًا كَيْفَ اَنْصُرُهُ ؟ قَالَ تَحْجِزُهُ اَوْ تَمْنَعُهُ مِنَ الظُّلْمِ
فَاِنَّ ذلِكَ نَصْرُهُ * ] رواه البخارى كتاب الاكره [
Artinya: Tolonglah saudaramu/temanmu yang menganiaya dan
juga yang dianiaya. Seorang laki-laki bertanya wahai Rosululloh saya akan
menolong pada saudaraku ketika dianiaya, lalu bagaimana pendapatmu ketika
saudara saya menganiaya, bagaimana menolongnya? Rosululloh SAW bersabda; engkau
mncegahnya berbuat penganiayaan, demikian itu adalah menolongnya.
Ia juga akan ikut melakukan perbuatan baik itu bersamamu dan
akan beusaha membantumu. Jika engkau mengatakan sesuatu yang buruk atau
mengerjakan suatu kejahatan ia akan mencegah dan melarangmu serta akan
menghalangi maksudmu. Sahabat yang saleh tidak akan merasa bosan di dekatmu dan
tidak akan melupakanmu bila jauh darimu. Jika engkau mendapatkan kebaikan ia
akan mengucapkan selamat kepadamu, dan jika engkau terkena musibah ia akan
menghiburmu. Dia akan membuatmu senang hati jika engkau memperhatikan
pembicaraannya dan membuat engkau suka dengan apa-apa yang dilakukannya.
Demikian
juga orang yang membantu suatu kejahatan walaupun dengan sepatah kata maka dia
berstatus sama seperti pelakunya. Dan semua perkataan yang dilarang maka dia
tergolong ucapan yang tidak bermanfaat. Dan Allah memuji orang yang
meninggalkannya, sebagaimana firmanNya dalam Al Qashas:55
وَإِذَا
سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ
Artinya:“Dan apabila mereka mendengar
perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya”
Terkadang teman yang jelek itu begitu kuat sehingga engkau tidak kuat
melawannya dan tidak pula sanggup mengingkari perbuatannya. Maka yang terbaik
bagimu adalah menjauh darinya sehingga engkau tidak terjatuh dalam dua
kemaksiatan sekaligus yakni mendiamkan kebatilan dan sepakat dengan pelakunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar