Minggu, 24 Maret 2013

” LDII Beda Dengan Ahmadiyah ” Kata Kh Zulfiqar Hajar


” LDII Beda Dengan Ahmadiyah ” Kata Kh Zulfiqar Hajar - Ketua Komisi Dakwah dan Luar Negeri MUI Kota Medan Al-Ustadz KH Zulfiqar Hajar Lc menegaskan, keberadaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) sangat berbeda dengan aliran Ahmadiyah.

LDII Beda Dengan Ahmadiyah Kata KH Zulfiqar Hajar
“Kalau Ahmadiyah nyata-nyata merupakan ajaran sesat-menyesatkan dan harus ‘diamputasi’. Sedangkan LDII jika disebutkan sebagai aliran sesat harus dibuktikan dahulu di lapangan, bukan melalui tuduhan dan tudingan,” katanya ketika menerima kunjungan silaturahmi pengurus DPP LDII dipimpin Ketuanya Ir H Chriswanto Santoso MSc.
Menurutnya, pada awalnya dia menduga LDII merupakan aliran sesat, karena mendapatkan informasi, jamaah LDII “mensamak” bekas kaki orang di luar LDII yang salat di masjid mereka serta tidak bersedia menjadi makmum kepada orang di luar LDII. Jika terpaksa bermakmum, maka mereka mengulangi salatnya.
Tapi, lanjut KH Zulfiqar Hajar, setelah melihat langsung di lapangan, baik di LDII Medan hingga ke Jombang, Kediri, Bandung dan Jakarta, ternyata hal-hal yang dituduhkan itu tidak benar sama sekali, karena jamaah LDII masih tetap berpegang teguh kepadaAlquran dan Sunnah Rasulullah SAW. Artinya, LDII masih dalam ajaran Islam yang sesungguhnya (hadza dinul Islam).
Ditambahkannya, LDII akan mudah diterima masyarakat dan tidak akan dipermasalahkan lagi oleh pihak lain jika 9 poin pernyataan Ketua dan Sekretaris LDII Sumut H Selamat SH dan H Martono Spd MM pada tanggal 15 Februari 2007 di hadapan sejumlah pengurus MUI Sumut di antaranya LDII tidak menganggap muslim di luar kelompoknya kafir dan najis serta LDII terbuka dan mengakui kitab-kitab muktabarah di kalangan Ahli Sunnah.
Oleh : Ludhy Cahyana
Baca Juga
http://ldiicianjur.blogspot.com/2013/03/pernyataan-ldii-sesat-pernyataan-yang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar